TUGAS
SBM MATEMATIKA
“STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR (SBM) MATEMATIKA”
Disusun
Oleh
Nama : Avissa Purnama Yanti
NPM : 1211050005
Jurusan : Pendidikan Matematika
Kelas :
Matematika E
Semester : 4
(Empat)
DOSEN
Dr.
R. MASYKUR, M.Pd
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
RADEN
INTAN LAMPUNG
2014
KATA PENGANTAR
الحمدلله رب العلمين والصلاة والسلام
على نبينا الكريم محمد صلى الله عليه وسلم الذي قد أخرج الناس من الظلمات إلى
النور وأرشدهم إلىصراط المستقيم وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله.
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala
limpahan rahmat-Nya kepada kita semua sehingganya kita bisa beraktifitas
sehari-hari, dan dengan rahmat tersebut penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Belajar Mengajar (SBM) Matematika” ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. R. Masykur, M. Pd selaku dosen Strategi Belajar
Mengajar (SBM) Matematika yang telah memberikan pengetahuan lewat pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Kami
berharap, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung. Amin.
Bandar Lampung, 04
Maret 2014
Avissa Purnama Yanti
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................................................... i
KATA
PENGANTAR............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ......................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... .... 2
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
1.4 Tinjauan
Pustaka ............................................................................ .... 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SBM.................................................................................. 4
2.2 Pengertian SBM
Matematika .............................................................. 6
2.3 Arti Penting
dan Kedudukan Strategi Belajar Mengajar (SBM) dalam
Sistem
Pengajaran .............................................................................. 6
2.4 Faktor-faktor
Penentu SBM/ Komponen SBM.................................... 7
2.5 Kegunaan dan
Tujuan Belajar-Mengajar............................................... 7
2.6 Klarifikasi
Strategi Belajar Mengajar..................................................... 8
2.7 Implementasi
Belajar Mengajar............................................................ 11
2.8 Strategi,
Pendekatan, Metode, Model, dan Teknik Pembelajaran......... 11
2.9 Contoh SBM..................................................................................... 15
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 20
3.2 Saran............................................................................................... 20
DARTAR PUSTAKA………………………………………………………..……21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari
unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Semua unsur atau
komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi
dengan berorientasi pada tujuan. Seperti telah kita ketahui bahwa tugas utama
guru ialah mengajar yang berarti membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan
tertentu atau kompetensi. Tujuan atau kompetensi itu telah dirumuskan dalam
kurikulum yang berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran
matematika selama ini, banyak siswa
mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika di kelas. Akibatnya, siswa
kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami
kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya persoalan ini adalah diharapkan
seorang pendidik memiliki metode di dalam proses belajar mengajar atau proses
pembelajaran agar tujuan atau kompetensi yang diharapkan tercapai. Dalam proses
pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah bagaimana memilih dan
menentukan strategi pembelajaran atau strategi belajar mengajar (SBM). Strategi
belajar mengajar menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang di gunakan harus menimbulkan aktivitas belajar yang
baik, aktif, kreatif, efektif dan efesien, sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara maksimal.
Oleh karena itu, dalam makalah ini,
penulis menguraikan tentang strategi belajar mengajar (SBM). Yang dapat
bermanfaat untuk memilih strategi yang tepat sesuai kondisi dan karakteristik
peserta didik.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.2.1
Apakah pengertian SBM
?
1.2.2
Apakah pengertian SBM
matematika ?
1.2.3
Bagaimana arti penting
dan kedudukan Strategi Belajar Mengajar (SBM) dalam sistem pengajaran ?
1.2.4
Apakah faktor-faktor
penentu SBM/ komponen SBM ?
1.2.5
Apakah kegunaan dan
tujuan belajar mengajar ?
1.2.6
Bagaimana klarifikasi
Strategi Belajar Mengajar (SBM) ?
1.2.7
Bagaimana implementasi
belajar mengajar
1.2.8
Apkah perbedaan Strategi,
Pendekatan, Metode, Model, dan Teknik Pembelajaran ?
1.2.9
Bagaimana Contoh SBM ?
Dan
berdasarkan rumusan masalah di atas,maka penulis mengambil judul “STRATEGI
BELAJAR MENGAJAR (SBM) MATEMATIKA”.
1.3 Tujuan
Ada pun tujuan kami
dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.3.1
Memenuhi tugas dari
Dosen;
1.3.2
Memberikan pengetahuan
kepada pembaca tentang SBM dan SBM matematika;
1.3.3
Menambah wawasan baik
pembaca mau pun penulis tentang SBM dan SBM matematika;
1.3.4
Sebagai sarana
pelatihan dalam melakukan penelitian dalam penyusunan makalah agar dapat
bermanfaat bagi pendidikan selanjutnya.
1.4 Tinjauan Pustaka
Dalam
pembuatan makalah ini, kami menggunakan metode pengambilan data dari buku-buku
(refrensi) dan beberap dari internet. Cara ini kami gunakan agar informasi yang
kami dapatkan lebih lengkap dan akurat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian SBM
Strategi berasal dari bahasa yunani
yaitu strategos yang artinya suatu usaha untuk mencapai
kemenangan dalam suatu peperangan awalnya digunakan dalam lingkungan militer
namun isilah strategi digunakan dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang
relatif sama termasuk diadopsi dalam konteks pembelajaran yang dikenal dengan
istilah strategi pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar,
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegitan guru anak didik
dalam perwujudan kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan. Atau bisa dikatakan strategi belajar mengajar merupakan suatu
serangkaian rencana kegiatan yang termasuk dalamnya penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran.
Strategi belajar mengajar adalah
kegiatan guru dalam proses belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan atau
fasilitas pada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. Definisi yang lain mengatakan bahwa strategi belajar mengajar itu
terdiri atas semua komponen materi prngajaran (paket pengajaran) dan produk
yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan.
Adapun beberapa pengertian strategi
belajar (SBM) mengajar menurut para ahli adalah sebagai berikut :
a. Hamzah B. Uno (
2008:45)
Strategi pembelajaran
adalah merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran.
b. Dick dan Carey
(2005:7)
Strategi pembelajaran
adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk aktivitas sebelum
pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.
c. Suparman (1997:157)
Strategi pembelajaran
adalah merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi
pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan,dan waktu yang digunakan dalam
proses pembelajran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
d. Gerlach dan Ely
(1990)
Strategi pembelajaran
adalah merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
e.
Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang
harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien.
f.
Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku
guru untuk menampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan
sistematis.
g.
Moedjiono (1993)
Strategi Pembelajaran adalah kegiatan guru untuk memikirkan
dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara aspek-aspek dari komponen
pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru menggunakan siasat
tertentu.
h.
J.R David (1976)
Strategi Pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.2 Pengertian SBM
Matematika
Menurut hujodo (1988.3), mengajaran
matematika adalah suatu kegiatan dimana pengajar menyampaikan pengetahuan atau
pengalaman kepada peserta didik. Dimana peserta didik/guru menyampaikna
pembelajaran yang bersangkutan dangan pembelajaran matematika dengan konsep
atau metode dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Misalnya pengajaran
siswa SMP, saat pengajaran himpunan, dimana siswa saat itu siswa belum
mengetahui apa yang dimaksud himpunan itu sendiri. Kemudian guru menjelaskan
materi himpunan tersebut. Tentunya dengan SBM yang meliputi metode dan teknik dalam pembelajaran yang telah disiapkan oleh
guru. Dengan menyampikan materi tersebut dapat disampaikan kepada siswa secara
optimal.[1]
Telah kita ketahui bahwa pembelajaran
adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan
kepada peserta didik. Karena merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan
yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat
peran yang begitu vital, maka menerapkan strategi yang efektif dan efisien
adalah sebuah keharusan.
Dengan harapan proses belajar mengajar
akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan Setiap strategi
pembelajaran (SBM) memiliki ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu: Ranah
kognitif atau ranah perubahan pengetahuan; Ranah afektif atau rana perubahan
sikap-perilaku ; dan Ranah psikomotorik atau ranah perubahan/peningkatan
keterampilan.
Oleh karena itu SBM merupakan komponen
terpenting dalam sistem pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang guru dalam mengajar untuk memberi pemahaman peserta didik agar tujuan
pembelajaran itu bisa tercapai.
2.4 Faktor-faktor Penentu SBM/ Komponen SBM
Ada tujuh faktor/komponen yang terlibat dalam menentukan SBM:
2.4.1
Tujuan pengajaran
2.4.2
Guru (Pendidik)
2.4.3
Siswa (Peseta didik)
2.4.4
Materi pembelajaran
2.4.5
Metode pelajaran
2.4.6
Media pelajaran
2.4.7
Faktor administrasi dan finansial. Termasuk: jadwal
pelajaran, kondisi gedung dan lain-lain.
2.5 Kegunaan dan Tujuan
Belajar – Mengajar
Adapun kegunaan ataupun tujuan dari
belajar dapat disimpulkan bahwa dengan strategi belajar maka diharapkan akan
ada hasil berupa :
2.5.1
Berkembangnya kemampuan intelektual siswa : Kemampuan yang
memperlihatkan tingkat intelektualitas siswa di mata pihak lain.
2.5.2
Berkembangnya kemampuan kognitif siswa : Kemampuan
tentang mengatur cara belajar dan berpikir’ seseorang.
2.5.3
Bertambahnya kemampuan informasi verbal : Kemampuan menyerap pengetahuan dan arti
informasi.
2.5.4
Meningkatnya keterampilan motorik : Kemampuan yang erat
kaitannya dengan ketrampilan fisik.
2.5.5
Berkembangnya sikap dan nilai ke arah yang lebih baik
(afektif) : Kemampuan yang erat kaitannya dengan arah dan intensitas emosional
yang dimiliki seseorang.
Tanpa adanya proses yang namanya
belajar, apa yang menjadi tujuan dan kegunaan dari hasil belajar itu tidak
dapat berjalan secara efisien dan efektif, atau bahkan belajar tidak
menghasilkan perkembangan atau peningkatan apapun pada siswa. Bahkan bila
seorang pendidik salah menyusun strategi belajar, maka bukan tidak mungkin
dapat menurunkan kemampuan yang telah dimiliki sebelumnya.
2.6 Klarifikasi Strategi
Belajar Mengajar
Menurut Tabrani Rusyan ada 9
klarifikasi Strategi Belajar Mengajar yaitu:
2.6.1
Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar
Ada empat strategi
dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
a. Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem
pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasidan pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan
menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan
kegiatan mengajar.
d. Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegitan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan
balikbuat penyempurnaan yang bersangkutan secara
keseluruhan.[2]
2.6.2
Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar
Pada tingkat sasaran
atau tujuan yang universal, manusia yang diidamkan tersebut harus memiliki kualifikasi
sebagai berikut:
- Pengembangan bakat secara optimal;
- Hubungan anatarmanusia;
- Efisiensi ekonomi;
- Tanggung jawab selaku warga nwgara.
2.6.3
Belajar Mengajar Sebagai Suatu Sistem
Belajar mengajar
selaku suatu system instruksional mengacu pada pengartian sebagai seperangkat
komponen yang saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2.6.4
Pola-pola Belajar Siswa
Pola-pola belajar
siswa meliputi:
- Signal learnig (belajar isyarat)
- Stimulus response learning (belajar stimulus-respon)
- Chaining (ranatai atau rangkaian)
- Verbal association (asosiasi verbal)
- Discrimination learning (belajar kriminasi)
- Concept learning (belajar konsep)
- Rule learning (belajar aturan)
- Problem solving (memecahkan masalah)
2.6.5
Memilih Sistem Belajar Mengajar
Berbagai sistem
pengajaran yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah: equiry-discovery
approach, expository approach, mastery learning, dan humanistik education.
a. Equiry
Discovery Approach
Equiry Discovery
Approach adalah belajar mencari dan menemukan sendiri.
b.
Expository Learning
Dalam sitem ini guru
menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapakan secara rapi, sistematis dan
lengkap, sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya saja secara
tertip dan teratur.
c. Mastery Learning
Dalam kegiatan
Mastery Learning ini guru harus menusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan
kegiatan peserta didik kearah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan
pelajaran yang diberikan.
d. Humanistic
Education
Karakteristik pokok
metode ini anatara lain bahwa guru hendaknya jangan menbuat jarak terlalu tajam
dengan siswanya. Guru harus menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai
senior yang selalu siap menjadi sumber atau konsultan yang selalau berbicara.
Taraf akhir dari proses balajar mengajar menurut pandangan ini adalah “self
actualization” seoptimal mungkin dari setiap peserta didik.
e. Pengorganisasian Kelompok Belajar
Memperhatikan
berbagai cara pendekatan atau sistem belajar mengajar seperti diuraiakan
sebelumnya, di sarankan pengorganisasian dibentuklah kelompok-kelompok belajar.
2.7 Implementasi Belajar
Mengajar
Hal-hal yang dilakukan guru dalam
melaksanakan tugas proses belajar mengajar adalah:
2.7.1
Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk
mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar.
2.7.2
Organisasi belajar yang merupakan usahakan menciptakan wadah
dan fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang
mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar mengajar.
2.7.3
Menggerakkan peserta didik merupakan usaha memancing,
membangkitkan dan mengarahkan memotivasi belajar siswa. Penggerak atau motivasi
disisni pada dasarnya mempunyai makna lebih dari pada pemerintah, mengarahkan,
mengaktualkan dan memimpin.
2.7.4
Supervise dan pengawasan, yakni usaha mengawasi, menunjang,
membantu, menugaskan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan
perencanaan instruksional yang telah di desain sebelumnya.
2.7.5
Penelitian yang bersifat penafsiran (assessment) yang
mengandung pengertian yang lebih luas di banding dengan pengukuran atau
evaluasi pendidikan.
2.8.1
Strategi Pembelajaran
Telah kita ketahuai
dalam definisi-definisi strategi pembelajaran (SBM) dapat di simpulkan bahwa
strategi pembelajaran yaitu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan
yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Adapun beberapa
strategi pembelajaran: Menurut Sanjaya (2007 : 177 – 286)[3]
ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan
oleh seorang guru :
e. Strategi pembelajaran kooferatif;
f. Strategi pembelajaran kontekstual CTL;
g. Strategi pembelajaran heuristik;
- Pendekatan pembelajaran.
2.8.2
Pendekatan pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran ialah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian.
Dengan demikian dapat di kemukakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara
memandang terhadap pembelajaran , serta cara kerja untuk memudahkan pelaksanaan
proses pembelajaran dan membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran di kemukakan adanya dua pendekatan
utama yaitu pendekatan yang berpusat pada aktivitas guru ( teacher centered )
dan pendekatan yang berpusat pada aktivitas siswa ( students centered ).
Pendekatan atau prosedur yang harus di lalui di dalam mengajar antara lain:
- Pendekatan deduktif yaitu pendekatan dari umum ke khusus.
- Pendekatan Induktif yuatu pendekatan dari khusus ke umum.
- Pendekatan Sintetis yaitu prosedur mengajar di mulai dari yang di ketahui kemudian melangkah dengan logika dan akhirnya menemukan atau mendapatkan hal-hal yang ditanyakan.
- Pendekatan Analisis yaitu pendekatan yang di mulai dari yang tidak diketahui kemudian melangkah dengan runtut sehingga mendapatkan hal-hal yang ditanyakan.
- Pendekatan Paikem yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan pendekatan ini guru tidak lagi menjadi pusat belajar tetapi sebagai fasilitator sehingga peserta didik dapat aktif dalam proses belajar mengajar. Contoh pembelajaran paikem yaitu jigsaw, STAD, TGT dan lain-lain.
- Pendekatan Kontekstual ( contextual Teaching and Learning ) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang di ajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
- Pendekatan Spiral dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran konsep dimulai dengan benda-benda riil konkret, kemudian pada tahap yang lebih tinggi konsep itu diajarkan lagi dalam bentuk pemahaman yang lebih abstrak.
- Pendekatan prosedural yaitu strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan aras urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran.
- Pendekatan penemuan terbimbing, dalam pendekatan ini siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang di fasilitasi guru.
2.8.3
Metode Pembelajaran
Metode secara
etimologis, metode berasal dari kata “ met” dan “ hodes” yang bearti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan. Artinya Metode pembelajaran disini yaitu cara bagaimana
seorang guru agar mampu menjalankan tugasnya dengan menguasai metode-metode
pembelajaran.
(1) diskusi; (2) kerja
kelompok; (3) penemuan/discovery; (4) simulasi; (5) unit teaching; (6) micro
teaching; (7) sumbang saran/brainstorming; (8) eksperimen; (9) inquiry (10) demonstrasi;
(11) karya wisata; (12) kerja lapangan; (13) sosiodrama dan bermain
peranan/roll-playing; (14) tanya jawab; (15) eksperimen; (16) eksperimen; (17)
menggunakan komputer dan lain-lain.[4]
2.8.4
Model Pembelajaran
Model pembelajaran
pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai
akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Joyce and Weil berpendapat bahwa
model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas.
Adapun model-model pembelajaran
diantaranya yaitu :
a.
Examples non
examples
b.
Picture an picture
c.
Numbered heads
together
d.
Cooperative script
e.
Kepala bernomor
struktur
f.
STAD
g.
Jigsaw
h.
Artikulasi
i.
Roll playing
j.
Debate, dan
lain-lain.
Membedakan model
pembelajaran dengan strategi maupun metode adalah memiliki 4 ciri khisus yaitu:
- Rasional teoritik yang logis yang disusun penciptanya.
- Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
- Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat berhasil.
- Lingkungan belajar yang diperlukan gar pembelajaran tercapai.
2.8.5
Tehnik Pembelajaran
Teknik Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu
metode ((1) diskusi; (2) kerja kelompok; (3) penemuan/discovery; (4)
simulasi; (5) unit teaching; (6) micro teaching; (7) sumbang saran/brainstorming;
(8) eksperimen; (9) inquiry (10) demonstrasi; (11) karya wisata; (12) kerja
lapangan; (13) sosiodrama dan bermain peranan/roll-playing; (14) tanya
jawab; (15) eksperimen; (16) eksperimen; (17) menggunakan komputer dan
lain-lain)) [5]secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa
yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya
terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama.
2.9
Contoh-contoh SBM /
jenis – jenis SBM
Berikut pengertian beberapa jenis SBM
beserta contoh di bagian akhir:
2.9.1
Strategi pembelajaran
ekspoditori(SPE) adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai meteri pelajaran secara optimal ( guru
domain ).
2.9.2
Strategi pembelajaran inquiry
(SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan kepada proses
berfikir secara kritis dan analistik untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi
pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristik, yang berasal dari
bahasa yunani yaitu heuriskein yang berarti “dengan menemukan”. (siswa dominan).
2.9.3
Strategi pembelajaran berbasis
masalah (SPBM) rangkaian aktivitas pembelaran yang menekan kepada proses
penyelesaian masalah yang di hadapi secera ilmiah maksudnya adalah proses
berfikir deduktif dan dan induktif. Proses berfilir ini di lakukan secara
sistematis dan empiris. Sistematis : melalui tahapan –tahapan tertentu ,
empiris: didasarkan kepada data dan fakta yang jelas penyelesaian.
2.9.4
Strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berfikir (SPPKB) merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada kemampuan berfikir siswa dalam pembelajaran ini meteri
pelajaran tidak di sampaikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa
dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui
proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
2.9.5
Strategi pembelajaran keopratif
(SPK) adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau
tim kecil yaitu antara 4-6 orang yang memiliki latar belakang kemempuan
akademik , jenis kelamin , ras , atau suku yang berbeda ( heterogen ). Sistem
penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh
penghargaan atau (reward) jika keterangan tersebut menunjukkan prestasi yang
dipersyaratkan .
4 unsu strategir pembelajaran keopratif :
a.
Adanya perserta dalam kelompok;
b.
Adanya aturan kelompok;
c.
Adanya upaya belajar setiap
kelompok;
d.
Adanya tujuan yang harus
dicapai dalam kelompok belajar.
2.9.6
Stategi pemnelajaran
kontekstual / contextual teaching learning (CTL) adalah proses belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajara kan dengan situasi dunia
nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki nya dengan penerapan nya dalam kehidupan sehari–hari pengetahuan dan
keterampilan siswa dapat diproleh dari
usaha siswa mengkonstuksikan sendiri pengetahuan dan ketampilan baru ketika ia
belajar.
2.9.7
Sterategi pembelajaran afektif. strategi ini memenag
berbeda dengan strategi pembelajaran koknitif dan keterampilan afektif
berhubungan dengan nilai ( value ) , yang sulit di ukur oleh sebab itu
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Strategi
pembelajaran afectif pada umum nya menghadapkan siswa pada situasi yang
mengandung konflik atau situasi yang probelematis. Melalui situasi ini,
diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggap baik.
2.9.8
Strategi pembelajaran kreatif
prosuk.
2.9.9
Strategi pembelajaran
inquiritif.
2.9.10
Strategi pembelajaran berbasis
proyek.
2.9.11
Strategi pembelajaran kuantum.
2.9.12
Strategi pembelajaran siklus.
2.9.13
Strategi pembelajaran berbasis
komputer dan berbasis elektronik (e-learning).
Contoh Strategi
Belajar Mengajar Matematika
Bidang study : Matematika
Pokok bahasan : Logika Matematika
Kelas/ sekolah : X/ MAN 1 PRINGSEWU
Hari / tanggal : Kamis, 10 Maret 2014
I.
TIU ( Tujuan Instruksional Umum)
Siswa mampu menggunakan logika
matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyatan majemuk dan
peernyataan berkuantor.
II.
TIK ( Tujuan Instruksional Khusus)
Pada akhir pelajaran siswa dapat:
a.
Memahami pernyataan dalam metematika dan inkaran atau negasinya;
b.
Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan
berkuantor;
c.
Merumuskan pernyataan yang setara dengan pernyataan majemuk atau pernyataan
berkuantor yang diberikan;
d.
Menggunakan prinsip matematika yang berkaitan dengan pernyataan majemuk
dan pernyataan berkuantor dalam penarikan kesimpulan dan pemecahan masalah.
III.
Materi atau bahan ajar: Logika matematika
IV.
SBM
Strategi : Strategi pembelajaran keopratif (SPK)
Pendekatan : Pendekatan penemuan
terbimbing dan paikem
Motode : Diskusi
Model : Debate
Teknik : Teknik diskusi
SISWA
a.
Mengenai logika matematika.
b.
Memilih objek yang tepat dan baik untuk ditinjau.
c.
Membuat rencana bersama untuk menyelesaikan logika matematika
|
GURU
a.
Menjelaskan Logika Matematika.
b.
Memberikan kesempatan anak untuk berpendapat, berfikir dan bekerja
sama.
c.
Memberikan suatu bimbingan menyelesaikan kesulitan siswa mempelajari
logika matematika.
|
V.
Evaluasi: Lisan dan perbuatan (tertulis)[6]
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di
atas dapat disimpulkan bahwa :
3.1.1
Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses
belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan atau fasilitas pada siswa agar
dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan;
3.1.2
mengajaran matematika adalah suatu kegiatan dimana pengajar
menyampaikan pengetahuan atau pengalaman kepada peserta didik. Dimana peserta
didik/guru menyampaikna pembelajaran yang bersangkutan dangan pembelajaran
matematika dengan konsep atau metode dan strategi yang digunakan dalam
pembelajaran;
3.1.3
Faktor/komponen yang terlibat dalam
menentukan SBM: tujuan pengajaran, guru (Pendidik), siswa (Peseta didik), materi
pembelajaran, metode pelajaran, media pelajaran dan faktor administrasi
dan finansial;
3.1.4
SBM terdiri dari strategi, pendekatan, metode, model dan
teknik yang saling berkaitan satu sama lain demi terwujudnya tujuan pendidikan.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca pada
umumnya khususnya kepada mahasiswa/mahasiswi IAIN Raden Intan Lampung agar
dapat mengambil pelajaran, mengaplikasikan dan mengamalkan pengetahuan tentang
Strategi Belajar Mengajar (SBM) Matematika sehingga dapat bermanfaat untuk
kehidupan yang akan datang sehingga mampu mengembangkan kompetensi dan
mengaktualisasikan potensi peserta didik. Selanjutnya, juga akan berusaha
mencari strategi untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta
didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Dra.
Roestiyah N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Drs.
Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain. Agustus 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Cet 3. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Diakses tanggal 1 Maret
2014 pukul 10.00 WIB.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Media Prenada.
[1] http://www.matematika-umsu.web.id-macam-macam-strategi-pembelajaran.html
Diakses tanggal 1 Maret 2014
pukul 10.00 WIB.
[2]Drs. Syaiful Bahri Djamarah , Drs.
Aswan Zain . Strategi Belajar Mengajar. Cet 3. Agustus 2006. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA
[4] Dra.
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2008), Hlm. ix (5-165)
[5] Ibid
[6] Ibid., hlm. 169-170
Tidak ada komentar:
Posting Komentar